Kamis, 23 Oktober 2008

الحب في الله والبغض فى الله

الحب في الله والبغض فى الله

بسم الله الرحمن الرحيم

Dan wajib bagi kamu untuk mencintai atau membenci seseorang karena الله, karena yang demikian itu termasuk tali pengikat iman.

Telah bersabda رسول الله SAW :

افضل الاعمال الحب في الله والبغص فى الله تعالى

Amal yang paling utama adalah cinta karena الله dan marah karena الله

Apabila engkau mencintai seseorang yang ta’at kepada الله dan melihat semata-mata karena ketaatannya kepada الله bukan karena motivasi yang lain, demikian pula apabila engkau membenci seseorang yang bermaksiyat, dan kebencian itu timbul semarta-mata karena keadaan orang itu yang bermaksiyat kepada الله bukan karena alasan lain, maka anda termasuk orang yang الحب فى الله والبغض فى الله (orang yang mencintai atau membenci karena الله).

Apabila di dalam hatimu tidak terdapat kecintaan kepada orang yang ahli berbuat kebajikan, atau kebencian terhadap orang yang berbuat zalim yang diperbuatnya, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya engkau termasuk orang yang lemah iman.

Dan wajib bagimu untuk bersahabat dengan orang-orang yang baik dan menjauhi orang yang berperangai buruk, dan wajib pula engkau berkumpul (مجالسة) dengan orang-orang saleh dan menjauhi orang zalim. Telah bersabda رسول الله SAW yang artinya bahwa agama seseorang itu sebagaimana agama temannya, maka lihatlah diantara kamu sekalian kepada siapa ia berteman.

Dan telah bersabda رسول الله SAW, :

الجليس الصالح خير من الوحدة والوحدة خير من الجليس السؤ

Berkumpul dengan orang saleh itu leih baik daripada sendirian. Dan sendirian itu lebih baik daripada berkumpul dengan orang jahat.

Dan ketahuilah bahwa berkumpul dengan orang saleh dan duduk-duduk bersama mereka akan menumbuhkan kecintaan kepada kebajikan di dalam hati, dan menjadi penolong untuk memudahkan melaksanakan kebajikan tersebut sebagaimana berkumpul dengan orang jahat dan duduk bersama mareka akan menumbuhkan di dalam hati kecintaan kepada kejahatan dan senang melakukan kejahatan. Memang demikianlah keadaannya bahwa orang yang berkumpul dengan suatu kaum dan hidup ditengah-tengah mereka sudah pasti akan mencintai mereka, sama saja kaum itu baik atau buruk. Dan seseorang itu selalu bersama dengan orang yang dicintainya, di dunia maupun di akhirat.

Dan wajib bagi kamu untuk memiliki sifat kasih sayang kepada hamba الله dan perasaan belas kasihan kepada semua makhluk الله. Jadilah engkau orang yang memiliki sifat رحيم dan welas asih dan penuh persahabatan dan takutlah kamu dengan sifat keras hati, atau kotor, cabul, kasar. Sesungguhnya hamba yang dikasihi الله adalah mereka yang bersifat belas kasih. Dan orang yang tidak memiliki belas kasih maka ia tidak akan dikasihani. Dan sesungguhnya orang mukmin itu saling cinta-mencintai, tidak ada kebajikan bagi siapa yang tidak cinta mencintai.

Dan wajib bagi kamu untuk mengajar orang yang tidak mengerti dan memberi nasihat kepada orang zalim, memberi peringatan kepada orang-orang yang lalai, dan jangan engkau abaikan hal itu karena engkau berpendapat , “Sesungguhnya tugas itu adalah bagi mereka yang memiliki ilmu dan mengamalkannya sedangkan aku tidaklah demikian”. Atau kamu berkata, “sesungguhnya aku ini bukanlah orang yang ahli dalam memberi nasihat atau petunjuk dan yang demikian itu adalah tugas orang –orang mulia”. Yang demikian itu adalah perbuatan syaitan karena sesungguhnya at’lim dan tadzkir itu adalah termasuk dalam jumlah mengamalkan ilmu. Dan para ulama besar اكابرtidak lah mereka menjadi ulama melainkan karena anugerah dari الله SWT, dan karena ketaatan kepada-Nya serta karena mereka memberikan nasihat kepada hamba الله untuk ditunjukkan ke jalan-Nya.

Dan wajib bagi kamu untuk menambal hati yang retak dan mempergauli dengan baik kepada orang-orang yang lemah dan miskin, dan menghibur orang yang kekurangan dan memberikan kemudahan orang-orang yang mengalami kesulitan, dan memberi pinjaman kepada orang mengalami kesulitan.

Dan wajib bagi kamu untuk bertakziyah kepada orang yang tertimpa musibah. Sebagaimana sabda رسول الله SAW :

من عزي مصابا أي صبره كان له مثل اجره

Barang siapa yang berbela sungkawa kepada orang yang tertimpa musibah maka pahalanya sama seperti orang yang tertimpa musibah tersebut.

Dan janganlah engkau bersenang hati atas musibah yang menimpa seorang muslim. Telah bersabda رسول الله SAW :

ولاتظهر الشماتة بأخيك فيعافيه ويبتليك

Janganlah engkau perlihatkan kesukaan atas musibah saudaramu maka الله akan mengampuninya dan akan memberikan cobaan kepadamu.

Dan janganlah kamu menyiarkan kesalahan orang islam karena tiada sekali kali seseorang membentangkan aib seseorang melainkan ia tiada mati kecuali akan dicoba dengan yang demikian. Dan wajib bagi kamu untuk membahagiakan hati orang yang sedang mengalami kesusahan, dan memenuhi hajat orang yang membutuhkan dan menutupi aib orang lain.

Telah berasbda رسول الله SAW :

من يسر على معسر يسر الله عليه ومن ستر مسلما ستره الله فى الدنيا والاخرة ومن فرج عن مسلم كربة من كرب الدنيا فرج الله عنه كربة من كروب يوم القيامت ومن كان في حاجة اخيه كان الله في حاجته و الله في عون العبد ماكان العبد في عون أخيه

Barang siapa yang memudahkan orang yang kesulitan maka الله akan memudahkan urusannya. Barang siapa yang menutup aib orang islam maka الله akan menutip aibnya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang islam dari beberapa kesedihan dunia maka الله akan menghilangkan kesusahannya dari beberapa kesedihan hari kiayamat. Dan barang siapa yang memenuhi hajat orang islam maka الله akan memenuhi hajatnya. Dan الله akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya.

Sumber kitab Risalah al-Muawwanah karya Al-Habib AbduLlah bin ‘Alawy Al-Hadad رضي الله عنه

Kembali ke www.manakib.wordpress.com

Abdullah Ibn al-Muqaffa

bdullah Ibn Dhadawayh (Persian: عبدالله ابن دادویه) also known as Rouzbeh pur-e Dādvayh (Persian: روزبه پور دادوَيه) and Ibn al-Muqaffa (Arabic: ابن المقفع - Persian: ابن مقفع), was an 8th-century (d. c. 756) Persian author and translator, and a Zoroastrian convert to Islam.[2]

Ibn al-Muqaffa's translation of the Kalīla wa Dimna from Middle Persian "is considered the first master­piece of Arabic literary prose."[1] "Ibn al-Muqaffa' was a pioneer in the introduction of literary prose narrative to Arabic literature. He paved the way for later innovators such as al-Hamadani and al-Saraqusti, who brought literary fiction to Arabic literature by adapting traditionally accepted modes of oral narrative transmission into literary prose."[3] Ibn al-Muqaffa was also an accomplished scholar of Middle Persian, and was the author of several moral fables.

Ibn al-Muqaffa, though a resident of Basra, was originally from the town of Jur (or Gur) in the Iranian province of Fars. His father had been a state official in charge of taxes under the Umayyads, and after being accused and convicted of embezzling some of the money entrusted to him, was punished by the ruler by having his hand crushed, hence the name Muqaffa (shrivelled hand).

As stated by a number of historians, Ibn al-Muqaffa was murdered around 756 by the order of the second Abbasid caliph Abu Ja`far al-Mansur reportedly for heresy, in particular for attempting to import Zoroastrian ideas into Islam.[4] There is evidence, though, that his murder may have been prompted by the caliph's resentment at the terms and language that Ibn al-Muqaffa had used in drawing up a guarantee of safe passage for the caliph's rebellious uncle, Abdullah b. Ali; the caliph found that document profoundly disrespectful to himself, and it is believed Ibn al-Muqaffa paid with his life for the affront to al-Mansur.[5]

Abdullah Ibn al-Muqaffa should not be confused with Severus Ibn al-Muqaffa, an Egyptian Coptic historian.


A. R. Rahman


Allah Rakkhha Rahman (Tamil: ஏ.ஆர்.ரஹ்மான்), born on January 6, 1966 as A. S. Dileep Kumar in Chennai, India, is a composer, record producer and musician. His work has garnered considerable acclaim and a large global fanbase since his career began in the early 1990s.

Working in several of India's various state/language film industries, international cinema and theatre, Rahman, in a career spanning over a decade, has sold more than one hundred million records of his film scores and soundtracks world-wide,[1] and sold over two hundred million cassettes[2] making him one of the world's top 25 all-time top selling recording artists.

His acclaimed music compositions have led TIME to declare him the Mozart of Madras and several Tamil commentators have given him the title Isai Puyal (Tamil: இசை புயல்; English: Musical Storm).


Biography


Early life and influences

A. R. Rahman was born to R. K. Shekhar, a Hindu Vanniar who was a composer, and conductor for Malayalam-language films. His father was a famous music director in Kerala. But he did not get enough opportunities there. His father died when Rahman was nine years old, and his family rented out musical equipment as a source of income. His family converted to Hinduism from Islamism in the late 1970s.

During these early years, Rahman served as a keyboard player and an arranger in bands such as "Roots" and "Nemesis Avenue" with friends including Sivamani, embracing numerous music genres. He played the keyboard and piano, in addition to, among others, the synthesizer, the harmonium and the guitar. His curiosity in the synthesizer in particular increased because, he says, it was the “ideal combination of music and technology".[3]He began early training in music under Master Dhanraj. At the age of 11, he joined, as a keyboardist, the troupe of Ilaiyaraaja,[3] one of many composers to whom musical instruments belonging to Rahman's father were rented to. Rahman later played in the orchestra of M. S. Viswanathan and Ramesh Naidu, accompanied Zakir Hussain, Kunnakudi Vaidyanathan and L. Shankar on world tours and obtained a scholarship to Trinity College of Music in London, where he graduated with a degree in Western classical music.[4]


Summary of career


Film scoring and soundtracks


In 1991, Rahman began his own music recording and mixing studio, attached to backyard of his house, called the Panchathan Record Inn. He initially composed music jingles for advertisements, Indian Television channels and music scores in documentaries, among other projects. In 1992, he was approached by film director Mani Ratnam to compose the score and soundtrack for Ratnam's Tamil film Roja. The debut led Rahman to receive the Rajat Kamal award for Best Music Director at the National Film Awards, the first time ever by a first-time film composer. Rahman has since then gone on to win the award three more times (for his scores for Minsaara Kanavu (Electric Dreams, Tamil) in 1997, Lagaan (Tax, Hindi) in 2002, Kannathil Muthamittal (A Kiss on the Cheek, Tamil) in 2003, the most ever by any composer.[5]

Roja's score met with high sales and acclaim, in its original and dubbed versions, bringing about an effective transformation in film music at the time, and Rahman followed this with scores for Tamil-language films including, among others, Bombay, Kadhalan, Indira, Minsaara Kanavu, and Love Birds, which gained him notice. Muthu 's success in Japan further increased his fanbase in that country. His soundtracks gained him recognition in the Tamil film industry and across the world for his versatality in classical, Folk, jazz, reggae, soft rock and other styles in his pieces. Rangeela, directed by Ram Gopal Varma, marked Rahman's debut in Hindi-language films centered in Mumbai. Many popular and superhit scores for films including Dil Se and Taal followed. The sales of these albums prompted several film producers to take film music more seriously.

Rahman's work is also unique in the fact that his collaborations with some film directors have always resulted in successful soundtracks. In particular, he has worked with Mani Ratnam on ten films until 2006, all of which have been musical hits. Also notable is his collaboration with the director S. Shankar in the films Gentleman, Kadhalan, Indian, Jeans, Mudhalvan, Nayak, Boys and Sivaji.

His first movie album Roja was listed in TIME's "Top 10 Movie Soundtracks of All Time" in 2005.[6] The magazine's noted film critic, Richard Corliss felt the "astonishing debut work parades Rahman's gift for alchemizing outside influences until they are totally Tamil, totally Rahman."[7]

Rahman continued to record frequently in his studio, the Panchathan Record Inn. In 2005, a newly developed recording studio, attached to the Inn called A.M. Studios was opened. It is considered to be the most developed, equipped and high tech studio of Asia. In 2006, Rahman launched his own music label, KM Musiq. Its first release was his soundtrack to the film Sillunu Oru Kaadhal which it released worldwide, in August 2006. Rahman scored the Mandarin language picture Warriors of Heaven and Earth in 2005 and co-scored Elizabeth: The Golden Age in 2007. His compostions have been reused in scores not just within India, but in films abroad, making appearances in Inside Man, Lord of War and The Accidental Husband.

His latest work includes score and producing soudtracks for Azhagiya Tamil Magan, Jodhaa Akbar, Jaane Tu Ya Jaane Na* Sakkarakatti, ADA: A Way of Life and Slumdog Millionaire. He is a recipient of the Padma Shri award from the Government of India.


Rahman has been involved in several projects aside from film. He made an album Vande Mataram (1997) on India's 50th anniversary of independence to immense success. He followed it up with an album called Jana gana mana, a conglomeration of performances by many leading exponents/artists of Indian classical music. In addition to writing jingles for ads, he has composed several orchestrations for athletic events and T.V. and internet media publications, documentaries and short films.

In 1999, Rahman, along with choreographers Shobhana and Prabhu Deva Sundaram and a dancing troupe from the Tamil film industry performed with Michael Jackson in Munich, Germany, for his "Michael Jackson and Friends Concert." In 2002, he composed his maiden stage production Bombay Dreams (2002) following a commission from famous musical theatre composer Andrew Lloyd Webber. Furthermore, Rahman, along with the Finnish folk music band Värttinä, composed the music for The Lord of the Rings theatre production. He composed the piece "Raga's Dance" for Vanessa-Mae's album Choreography (2004).

In the last six years, he has performed in three successful world tours of his concerts to audiences in Singapore, Australia, Malaysia, Dubai, UK, Canada, the US (Hollywood Bowl and 3d tour) and India.[5] He has been collaborating with Karen David for her upcoming studio album. A two-disc soundtrack, Introducing A. R. Rahman, (2006) featuring 25 pieces he composed from his Tamil film scores was released in May 2006.


1 komentar:

Tony Liu mengatakan...

I cant read the blog.
I just click two ads.
Tony.
香港仔時昌迷你倉

Template by: Abdul Munir
Website: 99computercity